Lyrics of
Belalang Tua

Belalang tua di ujung daun
Warnanya kuning kecokelat-cokelatan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya terus saja mengunyah
Tak kenyang-kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja
Melihat belalang tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan
Belalang tua yang tak kenyang-kenyang
Seperti sadar ku perhatikan, ia berhenti mengunyah
Kepalanya mendongkak ke atas
Matanya melotot melihatku tak senang
Kakinya mencengkram daun
Empat di depan dua di belakang bergerigi tajam
Sungutnya masih gagah menusuk langit
Berfungsi sebagai radar
Belalang tua masih saja melihat marah kearahku
Aku menjadi grogi di buatnya
Aku tak tahu apa yang dipikirkan
Tiba-tiba angin berhenti berdesir
Daun pun berhenti bergoyang
Walau hampir habis daun tak jadi patah
Belalang yang serakah berhenti mengunyah
Reff
Kisah belalang tua di ujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab ku bilang tak kenyang-kenyang
Kisah belalang tua di ujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab ku bilang kamu serakah
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Belalang tua di ujung daunm
Dengan tenang meninggalkan harta karun
Warnanya hijau kehitam-hitaman
Berserat berlendir bulat lonjong sebesar biji kapas
Angin yang berhenti mendesir
Digantikan hujan rintik-rintik
Aku yang menulis syair
Tentang hati yang khawatir
Tak tahu kapan kisah ini akan berakhir
Reff
Kisah belalang tua di ujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab ku bilang tak kenyang-kenyang
Kisah belalang tua di ujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab ku bilang kamu serakah
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo
Oo oo oo Oo oo oo