ketika fajar telah nampak, ku ucapkan selamat pagi
serangkai kalimat menyapa ku dengan senyuman berseri
ku terbawa bagai membeku di kala terik mentari
dan terhanyut ikuti skenario ambigu yang tak bertepi
entah kapan akan sadar dan terlihat
mungkin ini sekadar rasa yang sepihak
hanya bisa impikan terjadi dalam waktu sejenak
nyatanya situasi ini membuat ku semakin lama terjebak
aku hanya datang dan berlalu
tapi kau menetap tinggal dalam ingatanku
entah apa arti dari setiap senyuman kala kita bertemu
yang membuat ku terbawa dan terpenjara dalam waktu
ada rasa yang terlampau tapi hanya dapat ku pantau
inginkan menjadi nyata, nyatanya aku tak bisa
dan mungkin hanya menjadi sebuah kisah rahasia
kala
kita telah bertemu
di hampa tak bertepi sebelum waktu
di sanalah segala sesuatu mengaku
semua warna yang meluruh
kian terasa pudar nan saru
namun rona merah muda
membuat langit tak lagi membiru
waktu berjalan
(aku hanya datang dan berlalu)
dan aku tak berhenti
(tapi kau menetap tinggal dalam ingatanku)
dalam tenggelam
(entah apa arti dari setiap senyuman kala kita bertemu)
coba terlihat meski telah letih
(yang membuat ku terbawa dan terpenjara dalam waktu)
tertatih hati
(aku tak tau apa mungkin kau sudah tau)
harapkan mungkin bisa terjadi
(ada rasa yang terlampau tapi hanya dapat ku pantau)
dimana tiba waktunya
(inginkan menjadi nyata, nyatanya aku tak bisa )
aku akan kembali
(dan mungkin hanya menjadi sebuah kisah rahasia)
kala
kita telah bertemu
di hampa tak bertepi sebelum waktu
di sanalah segala sesuatu mengaku
semua warna yang meluruh
kian terasa pudar nan saru
namun rona merah muda
membuat langit tak lagi membiru